Made Agus Dwipayana Putra sontak syok ketika ia memundurkan mobil jenis SUV
miliknya, Suzuki Vitara di pekarangan rumah, di Desa Sekardadi, Kintamani,
Bali, Senin (27/7) pukul 10.00 WITA.
Saat memundurkan mobil, tiba-tiba Made merasa ada yang mengganjal di ban
belakang. Setelah dicek, ternyata bayi 11 bulan terlindas.
Akibat kejadian itu, nyawa bayi yang bernama Ni Putu Juliantari tak
tertolong, bahkan beberapa bagian tubuhnya hancur.
Kasubaghumas Polres Bangli AKP Sulhadi membenarkan kejadian tersebut. “Kedua
orang tua korban (bayi, red) bekerja di tempat usaha pelaku (penabrak,
red),” ujar AKP Sulhadi, kemarin.
Kejadian berawal pada pukul 10.00 Wita, pengendara mobil, Made Agus
Dwipayana hendak pergi ke bank untuk membayar utang di BPD Kayuambua.
Kemudian Dwipayana masuk ke rumahnya melalui pintu gerbang depan rumah. Lalu
dia membuka pintu gerbang. Dan masuk mengambil mobil di garasi.
“Setelah mengemudikan mobil tersebut dan memundurkannya, pelaku merasa ada
melindas sesuatu sehingga keluar dari mobil dan mengecek hal tersebut,”
jelasnya.
Saat dicek, ternyata yang dilindas adalah anak kecil perempuan. “Dan sudah
dalam keadaan meninggal dunia,” tegasnya.
Atas kejadian tersebut, sekitar pukul 12.00, petugas gabungan Polsek
Kintamani, Identifikasi Reskrim Polres Bangli dan Petugas Medis Puskesmas
Kintamani VI turun ke lokasi kejadian.
Selain mengecek jasad korban, polisi juga melakukan olah Tempat Kejadian
Perkara (TKP). Beberapa saksi yakni kedua orang tua korban yang ada di
lokasi kejadian juga diinterogasi.
“Disimpulkan korban meninggal dunia akibat kelalaian sopir. Motif, karena
kelalaian menyebabkan korban meninggal dunia,” jelasnya.
Dibeberkan, hasil oleh TKP, bahwa memang benar telah terjadi peristiwa bayi
dilindas dengan menggunakan mobil Grand Vitara warna silver nopol DK 631 IN.
“Bahwa di TKP ditemukan bekas hasil lindasan dari mobil tersebut yang berupa
darah dan isi otak korban,” terangnya.
Selanjutnya jenazah korban di bawa ke Rumah Sakit Umum Bangli untuk di
lakukan pemeriksaan.
Posting Komentar
Posting Komentar